Penggunaan MTBE dan TEL pada Bensin | Syifa Larasati R
Penggunaan MTBE dan TEL pada Bensin
Bensin (C8H15) dengan oktan rendah lebih mudah terbakar. Semakin tinggi nilai rasio kompresi ( Compression Ratio/CR ) pada mesin artinya membutuhkan bensin bernilai oktan tinggi.
MTBE dan TEL adalah dua jenis senyawa aditif yang digunakan pada bensin untuk meningkatkan angka oktan. Peningkatan angka oktan berguna untuk mengurangi ketukan sehingga menghemat bahan bakar, dan menjaga mesin agar awet.
MTBE merupakan singkatan dari Methyl Tertiary Buthyl Ether. MTBE adalah senyawa organik dengan rumus struktur (CH3 ) 3 COCH 3 yang tidak mengandung logam dan tidak membentuk senyawa peroksida yang berbahaya bagi lingkungan. Kisaran angka oktan MTBE yang tinggi, yaitu 116 – 118 RON ( Reaserch Octane Number) menjadikan MTBE sangat baik untuk digunakan sebagai peningkat angka oktan ( octane booster ). MTBE dalam komposisi RON 115-135. Efek dari penambahan 5, 10, dan 20% volume MTBE pada bensin dapat meningkatkan RON pada bensin premium bebas timbal dari 91.5 ke 92,4 dan 96,2.
Penggunaan MTBE membuat produksi bahan bakar menjadi lebih efektif dengan menghasilkan keluaran bahan bakar menjadi 2,6-4 % tanpa meningkatkan volume minyak mentah yang diproses.
Contoh : Senyawa ini terdiri dari gugusan Methyl dan Buthyl tertier dengan rumus molekul CH3OC4H9 atau C5H12O, sedangkan rumus bangunnya adalah
Kisaran angka oktan MTBE adalah 116 – 118 RON, berat molekul 88 dan titik didihnya 55°C, kalor pembakaran 8.400 kkal/kg. Karena kisaran angka oktan yang tinggi, maka MTBE dapat digunakan sebagai aditif octane booster untuk meningkatkan angka oktan bensin dasar.
TEL merupakan Tetraethy llead (Timbal Tetra Ethil), adalah senyawa timbal organik dengan rumus (CH3CH2)4Pb. Berdasarkan dampak negatif yang ditimbulkan akibat penggunaan TEL sebagai bahan aditif untuk bahan bakar, maka penggunaan TEL di negara maju dan sebagian negara sedang berkembang sudah dilarang.
Senyawa TEL ini pertama-tama terurai pada temperatur sekitar 100°C dengan bantuan panas dari ruang bakar, melalui reaksi penguraian sebagai berikut:
Reaksi radikal etil dengan TEL dapat menghasilkan alkana, alkena, hidrogen dan juga radikal Pb-trietil. Yang bertindak sebagai bahan anti ketuk adalah Pb-oksida, dimana Pboksida ini berada dalam bentuk radikal-radikal yang tersebar dalam ruang bakar dan sebagian akan melekat pada dinding silinder membentuk endapan, dan sebagian lagi akan keluar ke atmosfir bersama-sama dengan gas sisa pembakaran.Daftar Pustaka :
http://repository.wima.ac.id/16755/2/1.%20BAB%20I.pdf
https://media.neliti.com/media/publications/134882-ID-none.pdf
Komentar
Posting Komentar